“Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan
Rahmat untuk orang-orang yang mu’min.” (QS. Al Israa'17: 82)
Dr. Al Qadhi,
melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika
Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat
Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat
merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi,
kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit
merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek
penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya
ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan
darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran
listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh
besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al
Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter
yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi
Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti
mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil
uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang
dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang
sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama
sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang
akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.
Penelitian yang
dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an
dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan
bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan
bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Al-Qur’an
memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut
diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi
Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48
jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder
menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Al-Qur'an Sebagai Penyembuh
Ada banyak penyakit
setiap hari yang sembuh dengan membaca Al-Quran. Kita tidak dapat membantah hal
itu karena kesembuhan memang terjadi. Hal itu terjadi pada saya (Abduldaem
Al-Kaheel – penyusun artikel) ketika saya membaca ayat-ayat tertentu untuk
khusus penyakit dan penyakit itu sembuh! (atas izin Allah).
Penyembuhan dengan
Al-Quran adalah isu yang kritis yang tidak banyak ada studi atau penelitian
tentangnya, jadi saya rasa untuk memulai perjalanan ini dan memohon kepada
Allah untuk membimbing saya, memberikan saya ilmu yang bermanfaat, menunjukkan
kepada saya kebenaran dan menolong saya untuk melakukannya, dan menunjukkan
kepada saya kesalahan dan menolong saya untuk menjauhinya. Salah satu buah
terpenting dari penelitian ini, yang berlangsung selama bertahun-tahun, yaitu
bahwa saya datang dengan hasil yang penting: Allah telah menempatkan dalam
setiap ayat Al-Quran sebuah kekuatan penyembuhan untuk penyakit tertentu jika
ayat ini dibaca dalam jumlah tertentu berkali-kali.
Permulaan
Ketika kita merenungkan alam semesta di sekeliling kita, kita melihat bahwa setiap atom bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom ini bagian dari logam, air, sel atau apapun. Sehingga setiap benda di dalam alam semesta ini bergetar, hal ini memberikan fakta ilmiah.
Struktur dasar alam
semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel; setiap sel
terbuat dari milyaran atom dan setiap atom terbuat dari nukleus positif dan
elektron negatif yang berotasi di sekitarnya; karena rotasi ini sebuah medan
elektromagnetik dihasilkan serupa dengan medan-medan yang dihasilkan oleh
sebuah mesin.
Gambar 1: Atom adalah struktur dasar di dalam alam
semesta ini dan di dalam tubuh kita; ini terus-menerus bergetar, yang artinya
setiap benda bergetar sesuai degan sebuah sistem yang teliti.
Rahasia yang
membuat otak kita berpikir adalah sebuah program akurat yang ada dalam sel-sel
otak; program yang berada di dalam setiap sel ini mengerjakan tugasnya dengan
teliti; kerusakan sekecil apapun dalam pekerjaannya akan menyebabkan
ketidakseimbangan dan penyakit di beberapa bagian tubuh; pengobatan terbaik untuk
ketidakseimbangan ini adalah dengan mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para
ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti
gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dll. Tetapi apa itu suara?
Gambar 2 : Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar
di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran
ini bisa menimbulkan penyakit pada beberapa bagian tubuh. Itulah mengapa
sel-sel yang rusak harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangannya.
Kita tahu bahwa
suara terbuat dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara pada sekitar
340m/detik. Setiap suara memiliki frekuensinya sendiri, dan manusia bisa
mendengar dari frekuensi 20 per detik hingga frekuensi 20000 per detik.
Gelombang-gelombang
ini menyebar di udara dan kemudian ditangkap oleh telinga, kemudian berubah
menjadi sinyal elektrik dan bergerak melalui saraf suara menuju kulit accoustic
bark pada otak; sel-sel terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan
bergerak ke dalam berbagai bagian otak, terutama di bagian depan; semua bagian
ini bekerja sama sesuai dengan sinyal-sinyal tersebut dan menerjemahkan mereka
ke dalam bahasa yang dipahami oleh manusia. Dengan demikian, otak menganalisa
sinyal-sinyal tersebut dan memberikan perintah-perintahnya ke berbagai bagian
tubuh untuk terhubung dengan sinyal-sinyal itu.
Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang
mencapai telinga kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran
itu dan mengubah getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara dianggap
sebuah kekuatan penyembuhan yang efektif, tergantung pada sifat suara dan
frekuensinya. Kita temukan kekuatan penyembuhan itu di dalam Al-Quran karena
ini adalah kitab Allah.
Dari sini muncul
terapi suara; suara tersebut adalah sebuah getaran, sel-sel tubuh bergetar,
kemudian suara tersebut mempengaruhi sel-sel tubuh. Ini adalah hal yang
ditemukan oleh para pengamat baru-baru ini.
Di universitas
Washington pada abad dua puluh satu belakangan ini, para ilmuwan menemukan
bahwa tugas sebuah sel otak tidak hanya mentransfer informasi, setiap sel
adalah sebuah komputer kecil yang bekerja mengumpulkan informasi, memprosesnya,
dan memberikan perintah terus-menerus siang-malam 24 jam.
Ellen Covey,
seorang peneliti di Washington University, mengatakan bawa ini adalah pertama
kalinya kita menyadarai bahwa otak tidak bekerja sebagai komputer yang besar,
tetapi otak berisi sejumlah besar komputer yang bekerja dengan cara kooperatif,
ada sebuah komputer kecil dalam setiap sel, dan ada komputer-komputer yang
dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, terutama suara.
Gambar 4: Eksperimen (percobaan) menunjukkan bahwa
di dalam setiap sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan
padanya sebuah program akurat yang mengarahkan sel dan mengontrol kerjanya. Itu
juga menunjukkan bahwa suara mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas adalah
gambar sel yang terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan elektromagetik
yang terbentuk di sekitarnya.
Dengan begitu,
kita bisa mengatakan bahwa sel-sel di setiap bagian tubuh bergetar dalam
frekuensi tertetu, dan membentuk sebuah sistem yang rumit dan terkoordinasi
yang terpengaruh oleh setiap suara di sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit
yang melanda semua bagian tubuh akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran
pada bagian sel ini dan oleh karena itu menyebabkannya menyimpang dari sistem
tubuh yang umum yang mempegaruhi seluruh tubuh. Inilah mengapa, ketika tubuh
ini terkena suara tertentu, suara ini mempengaruhi sistem getaran tubuh dan
terutama pada bagian yang tidak beraturan; bagian ini akan merespon suara
tertentu untuk mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata lain untuk
mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan hasil ini belum lama
ini. Bagaimana kisah ilmiah ilmu pengetahuan (terapi suara) ini?
Cerita Tentang
Terapi Suara
Alfred Tomatis,
seorang dokter Perancis, membuat eksperimen selama lima puluh tahun mengenai
indera manusia dan muncul dengan hasil bahwa indera pendengaran adalah indera
yang paling penting! Dia menemukan bahwa telinga mengontrol seluruh tubuh,
mengatur operasi-operasi vitalnya dan keseimbangan serta koordinasi
gerakan-gerakannya ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol susunan saraf!
Selama
eskperimennya, ia menemukan bahwa saraf pendengaran terhubung dengan seluruh
otot tubuh dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh
serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga dalam terhubung
dengan seluruh bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan usus;
hal ini menjelaskan mengapa frekuensi suara mempengaruhi seluruh tubuh.
Pada 1960, ilmuwan
Swiss Hans Jenny menemukan bahwa suara mempengaruhi berbagai material dan
memperbarui partikular-partikularnya, dan bahwa setiap sel tubuh memiliki
suaranya sendiri dan akan terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di
dalamnya. Pada 1974, para peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan
penemuan yang sangat mengejutkan; Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari
tubuh memiliki sistem getaran sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa
tahun kemudian, Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahwa suara
mempengaruhi sel-sel terutama sel-sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu
memiliki pengaruh yag kuat; hal yang ajaib yang ditemukan oleh kedua peneliti
tersebut adalah suara yang memiliki efek yang paling kuat terhadap sel-sel
tubuh adalah suara manusia itu sendiri!!
Gambar 5: Suara bergerak dari telinga ke otak dan
mempengaruhi sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa suara
memiliki kekuatan penyembuh yang ajaib dan efek yang menakjubkan dari sel-sel
otak yang mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Membaca Al-Quran
memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak dan mampu mengembalikan
keseimbangannya; otak adalah organ yang mengontrol tubuh dan dari sini
perintah-perintah dikirim kepada seluruh organ tubuh terutama sistem kekebalan
tubuh.
Fabien, seorang
ilmuwan sekaligus musisi, menempatkan sel-sel dari tubuh yang sehat dan
mengenakannya kepada berbagai suara; Dia menemukan bahwa setiap not skala musik
mempengaruhi medan elektromagnetik dari sel tersebut; ketika memotret sel ini
dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan
elektormagnetik dari sel itu berubah sesuai frekuensi suara dan tipe suara
pembaca.
Kemudian ia
melakukan eksperimen lainnya dengan mengambil setetes darah dari salah satu
pasein; dan kemudian memonitor tetesan darah tersebut dengan kamera Kirlian dan
meminta pasien itu untuk mengeluarkan berbagai nada. Dia menemukan, setelah
memproses gambarnya, bahwa nada tertentu dalam tetesan darah itu mengubah medan
elektromagnetiknya dan sepenuhnya bergetar merespon pemiliknya. Dia kemudian
menyimpulkan bahwa ada nada-nada tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan
membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan
hasil yang penting bahwa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik terhadap
sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lainnya. Peneliti ini
mengatakan secara harfiah:
“Suara manusia
memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi alat pengobatan yang paling
kuat. Fabien menemukan bahwa beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel
kanker, dan pada saat yang sama mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel
darah manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui
peredaran darah.”
Gambar 6: Sebuah sel kanker hancur dengan
menggunakan frekuensi suara saja!! Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki
dampak hebat dalam perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan
penyakit-penyakit yang menurut medis tidak dapat disembuhkan!
Tetapi apakah
pengaruh ini terbatas hanya untuk sel-sel tubuh? Jelaslah bahwa suara
mempengaruhi apapun di sekitar kita. Inilah yang Masaru Emoto, seorang ilmuwan
Jepang, buktikan dalam eksperimennya terhadap air; Dia menemukan bahwa medan
elektromagnetik pada molekul-molekul air sangat terpengaruh oleh suara, dan
bahwa ada nada-nada tertentu yang berpengaruh pada molekul-molekul ini dan
membuatnya menjadi lebih teratur. Jika kita mengingat bahwa tubuh manusia 70
persennya terdiri dari air, maka suara yang manusia dengar mempengaruhi
keteraturan pada molekul-molekul air di dalam sel-sel dan dengan cara ini
molekul-molekul itu bergetar.
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika
terkena suara : dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum.
Jika kita membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya akan berubah
dan akan membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke setiap sel di dalam tubuh,
menyebabkannya dapat menyembuhkan! (insya Allah). Pada gambar di atas, kita
melihat sebuah molekul air yang beku; medan elektromagnetik di sekitar molekul
ini berubah secara kontinyu akibat efek suara.
Bagaimana Ayat-Ayat
Al-Quran Bisa Menyembuhkan?
Sekarang, mari
menanyakan pertanyaan penting: apa yang terjadi di dalam sel-sel tubuh dan
bagaimana suara menyembuhkan? Bagaimana suara ini mempengaruhi sel-sel yang
rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme
penyembuhannya?
Para dokter terus
mencari cara untuk menghancurkan beberapa virus; jika kita memikirkan tentang
mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada
sel? Siapa yang memberikan virus itu informasi yang tersimpan di dalam, yang
memungkinkannya untuk menyerang sel-sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa
yang menggerakkan sel-sel itu melawan virus ini untuk menghancurkannya
sementara berdiri tak berdaya di depan virus lainnya?
Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat
terpengaruh oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran,
suara ini menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama meningkatkan
aktifitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terganggu yang berada di
dalam untuk menjadi siap melawan virus dan kuman.
Lantunan ayat suci
Al-Quran menciptakan sekelompok frekuensi yang mencapai telinga kemudian
bergerak ke sel-sel otak dan mempengaruhinya melalui medan-medan
elektromagnetik frekuensi ini yang dihasilkan dalam sel-sel ini. Sel-sel itu
akan merespon medan-medan tersebut dan memodifikasi getaran-getarannya,
perubahan pada getaran ini adalah apa yang kita rasakan dan pahami setelah
mengalami dan mengulang.
Ini adalah sistem
alami yang Allah ciptakan pada sel-sel otak, ini adalah sistem keseimbangan
alami; ini adalah apa yang Allah firmankan kepada kita di dalam Kitab Suci
Al-Quran:
“Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fithrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan
pada fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” (Ar-Rum: 30)
Gambar 9: Gambar disamping adalah gambaran nyata
sebuah sel darah yang terkena suara dan mulai mengubah medan elektromagnetik di
sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah informasi sel ini,
membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan kerusakan yang diakibatkan
oleh penyakit-penyakit ganas.
Ayat-Ayat Mana
Yang Dapat Menjadi Terapi Penyembuhan?
Setiap ayat
Al-Quran memiliki kekuatan penyembuh yang luar biasa (atas izin Allah) untuk
penyakit-penyakit tertentu; di antara surat yang biasanya dilantunkan untuk
meruqyah adalah Al-Fatiha, ayat Kursi (ayat ke-255 di surat Al-Baqarah), dua
ayat terakhir surat Al-Baqarah (285-286), dan tiga surat terakhir dalam
Al-Quran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.
Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.
Nabi paling mulia
shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari membiasakan diri membaca ayat-ayat dan
doa serta dzikir lainnya –selain mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang
sehat dengan adab-adab makan yang sehat- untuk perlindungan dari berbagai
penyakit, baik fisik maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa
kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan setan, termasuk dari berbagai
penyakit.
Pengobatan dengan
ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam terbukti secara
medis dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit psikologis
ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.
“Dan Kami
turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra’: 82)