Sebagai umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam sudah sepantasnya kita mengikuti apa yang diperintahkan oleh panutan
kita tersebut. Namun akhir akhir ini mulai banyak sunnah Nabi yang sudah mulai
ditinggalkan. Dengan artikel ini penulis berharap segala yang dilarang
Rasullullah dapat ditinggalkan dan sunnah-sunnah beliau dapat kembali diamalkan
dalam kehidupan kita sehari hari.
Kebiasaan Makan dan Minum
Makan dan minum
adalah kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dari makhluk hidup. semua makhluk
hidup butuh makan. Melalui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, Allah
telah mengatur segala sesuatu yang berkaitan tentang kegiatan ini untuk
kebaikan umat manusia!
Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang
dilarang :
1. Minuman Keras
“Setiap
barang yang memabukkan diharamkan ; sesungguhnya Allah telah berjanji akan
memberi minuman yang bernama Thinah al-Khabaal kepada orang yang meminum
minuman keras”. Lelaki tersebut bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah yang
dinamakan Thinah al-Khabaal?” Rasulullah menjawab : “Keringatnya ahli neraka
atau perasan ahli neraka (Hadits riwayat Muslim dan An-Nasai.)”
Suatu
penelitian yang yang dilakukan di Swedia menyatakan bahwa 29% dari seluruh
kondisi pasien yang masuk Rumah Sakit di Swedia disebabkan oleh konsumsi
minuman ber-alkohol.
Di
Inggris (belum termasuk Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara), antara 350.000
hingga 500.000 orang setiap tahunnya masuk Rumah Sakit karena ketergantungan
pada minuman keras.
Di
majalah Medicine International, edisi 6 th. 1989, ada sebuah artikel yang
menyatakan minuman keras dapat membangkitkan kanker tenggorokan, di samping
menyebabkan pendarahan di tenggorokan, pembengkakan pembuluh darah di pangkal
tenggorokan, radang pancreas, wasir, dan lain – lainnya, yang adakalanya dapat
menyebabkan kematian.
Berbagai
penelitian ilmiah juga menegaskan bahaya minuman ber-alkohol terhadap liver,
fungsi seksual, menyebabkan berbagai penyakit pada wanita, gangguan sistem
saluran urine, sistem pencernaan, sistem aliran darah, sistem pernapasan,
kelenjar telinga, kelenjar kelamin dan sistem metabolism tubuh.
2. Daging Babi
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah" (QS Al Baqarah ayat 173)
Babi
banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga
dikatakan sebagai Reservoir Penyakit. Gara-gara babi, virus Avian Influenza
jadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara
langsung ke manusia. Virus AI mati dengan pemanasan 60oC lebih-lebih bila
dimasak hingga mendidih.
Bila
ada babi, maka dalam tubuh babi, Virus AI dapat melakukan mutasi dan tingkat
virulensinya bisa naik hingga menjadi H5N1. Virus AI Strain H5N1 dapat menular
ke manusia.
Virus H5N1
ini pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700.000 orang (diberi nama
Flu Hongkong).
Menurut
National Cancer Institute, potensi kanker pankreas dapat terjadi dengan
perbandingan satu dari 65 orang. “Apabila anda mengkonsumsi daging babi tersebut
setiap hari, resiko anda akan naik menjadi 1,7 persen. Itu memang masih sangat
kecil,” ujar peneliti dari National Cancer Institute, Dr Richard Besser, kepada
ABC News, Sabtu (14/1).
Sebuah
hasil penelitian dalam British Journal of Cancer dari peneliti Swedia
menyebutkan konsumsi 14 ons daging babi olahan dapat menyebabkan peningkatan 19
persen resiko kanker pankreas.
Penelitian
ilmiah modern di dua negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia. Cina
(mayoritas penduduknya penyembah berhala) & Swedia (mayoritas penduduknya
sekuler) menyatakan: "Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan
kolon".
Persentase
penderita penyakit ini di negara yang penduduknya memakan babi, meningkat
secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di
negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam,
persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
Hasil
penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia
tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.
3. Darah
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain
Allah" (QS Al Baqarah ayat 173)
Dan
rahasia dalam pengharaman darah adalah apa yang telah dibuktikan oleh ilmu
pengetahuan modern pada hari ini bahwa darah adalah sarang yang bagus untuk
perkembangbiakan bakteri dan pertumbuhannya. Kemudian lebih dari itu ia tidak
mengandung gizi sedikit pun, akan tetapi ia justru menyebabkan gangguan
pencernaan, sampai-sampai jika sebagian dari darah tersebut dimasukkan ke dalam
perut (lambung) manusia, maka secara langsung lambung akan memuntahkannya, atau
darah tersebut akan keluar bersama kotoran dalam bentuk hitam tanpa dicerna
(oleh lambung).
Dan
semua penelitian ilmiah dalam bidang ini menguatkan (mendukung), bahwa
bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh minum darah atau memasaknya adalah sangat
besar, dikarenakan bakteri-bakteri yang terkandung dalam darah, terlebih lagi
bahwasanya darah -berbeda dengan apa yang dibayangkan - adalah unsur yang
sangat miskin (tidak mengandung) gizi, dan bahwasanya kadar protein yang
terkandung dalam darah telah bercampur dengan unsur-unsur (zat-zat) yang sangat
beracun, dan sangat berbahaya. Hal yang menjadikan seseorang untuk
mengkonsumsinya berada dalam risiko besar, dan menjerumuskan dirinya ke dalam
kebinasaan. Bahkan yang lebih berbahaya dari itu, darah mengandung unsur-unsur
beracun, yang berada di garis terdepannya adalah karbon dioksida, sebuah gas
mematikan “mencekik”. Dan ini menjelaskan juga larangan memakan binatang yang
mati tercekik. Hal itu karena binatang yang mati “tercekik” ia tidaklah mati
melainkan hanya karena bertumpuknya gas ini (karbondioksida) dalam darahnya
yang menyebabkan kematiannya.
Tata Cara Makan dan Minum
1. Berdo'a Sebelum Makan dan Minum
"Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca
"bismillah". Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia
membaca "bismillah fii awwalihi wa aakhirihi." (HR. al Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam
Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1513)
Melalui
penelitian tentang air yang dilakukan ilmuwan Jepang Dr.Masaru Emoto akhirnya
dapat kita ketahui bahwa air pun ternyata HIDUP dan dapat memberikan respon
yang positif ataupun negatif terhadap manusia
Dr. Masaru
Emoto berhasil mendapatkan foto kristal air pertama di dunia bersama sahabatnya
Kazuya Ishibashi (seorang ilmuwan yang ahli dalam mikroskop). Foto kristal air
ini didapat dengan cara membekukan air pada suhu -25 derajat celcius dan difoto
dengan alat foto berkecepatan tinggi. Hasilnya adalah air ternyata mampu
merespon terhadap kata-kata, gambar serta musik baik secara positif ataupun
negatif. Hasil penelitiannya ia lakukan pada air di danau Biwa Jepang, dengan
doa yang tulus dari sekitar 500 orang didapatkan hasil sebagai berikut;
Berdasarkan penelitian Dr. Masaru Emoto, dapat kita simpulkan bahwa :
·
Air “ menangkap” getaran rasa dalam
bahasa apapun, Tulisan, gambar dan musik.
·
Air bisa “mengerti”, menyimpan dan
menyalurkan informasi semua benda juga “mengerti”, tetapi air paling peka,
jumlahnya sangat banyak dan ada di mana mana.
·
Getaran air merambat kemolekul air di
tubuh manusia.
·
Perilaku manusia bisa menjadi beringas,
tidak terkendli atau sebaliknya.
·
Pikiran dan ucapan melahirkan getaran
dan vibrasi yang bisa merubah susunan molekul benda benda
2. Jangan Makan/Minum Sambil Berdiri
Nabi Muhammad Saw. Bersabda : "Janganlah
sekali-sekali salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, barangsiapa lupa
hendaklah dia memuntahkannya" (HR. Muslim)
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah SAW
bersabda : Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah
berkata : ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab : “Itu kebih buruk lagi”.
(HR.Muslim dan Turmidzi)
Penelitian membuktikan bahwa air putih
yang kita minum saat duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu
struktur maskuler (berotot) yang bias membuka (sehingga air kemih bisa lewat)
dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos
penyaringan yang berada di ginjal.
Sebaliknya, jika kita minum air putih
dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu masuk tanpa disaring lagi.
Air itu bisa langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung
kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah
yang menyisa di ureter maka hal ini bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Pada saat duduk, apa yang diminum atau
dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan
lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan
dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras. Jika hal ini terjadi
berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus,
yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.
Makanan dan minuman yang disantap pada
saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi
saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel
yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan
tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang
parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan
pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri
secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan
terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95
persen terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau
minuman yang masuk.
3. Awali dengan Makan Buah
”Dan
buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka
inginkan”. (Al Waqi’ah 20-21)
Dalam
ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan tentang makanan penduduk
surga.Yang menarik di sini, bahwa Allah menyebutkan buah-buahan dahulu, baru
kemudian daging. Apa rahasianya ?
Mengkonsumsi
makanan berat dan berlemak memerlukan banyak energi untuk proses pencernaan dan
pembuangan. Itulah sebabnya banyak dari kita merasa mengantuk dan lelah setelah
makan. Akan lebih baik bila kita menikmati buah terlebih dahulu sebelum makan,
agar usus menjadi bersih.
dr.
Muhammad Suwardi, dalam bukunya yang berjudul Al-Qur’an The Amazing Secret,
menjelaskan bahwa buah yang dikonsumsi sebagai hidangan pencuci mulut justru
akan menjadi sampah dalam tubuh karena buah tidak dicerna secara alami di
lambung, tetapi ikut berkumpul bersama makanan selama berjam-jam dalam kubangan
asam lambung yang pekat.
Menurut
penelitian Dr Stephen Carr Leon, beliau pernah melakukan pengamatan selama 8
tahun di Israel. Hasil yang ia dapatkan menunjukkan bahwa orang Yahudi (Israel)
terkenal cerdas karena salah satunya mereka sangat menjaga pola makan, yaitu
dengan membiasakan makan buah sebelum makan nasi. Selain itu, mereka sangat
menjaga prinsip untuk tidak makan daging dan ikan secara bersamaan. Stephen
juga menyebutkan bahwa anak-anak di negara ini dibiasakan untuk makan buah-buahan
dahulu sebelum hidangan utama. Maka jangan heran jika dalam jamuan makan di
rumah mereka, dihidangkan buah-buahan terlebih dahulu. Menurut mereka, dengan
memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian diikuti
dengan menyantap buah-buahan akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Hal ini
dapat mengakibatkan kondisi tubuh menjadi sangat lemah dan sulit untuk memahami
pelajaran di sekolah.
Selain
itu, penelitian membuktikan bahwa makan buah terlebih dahulu dapat memancing
getah lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan membantu dalam
proses pencernaan makanan yang lain
Enzim
dari buah dapat membantu tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak.
Tubuh pun lebih ringan mencerna karena tidak perlu repot memproduksi enzim
pencernaan
4. Jangan Meniup Makanan/Minuman
Dari
Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda "Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan
ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan…"
(HR. Bukhari 153).
Dalam
penelitian Science, air panas (H2O) bertemu karbondioksida (CO2) yang
dihembuskan oleh mulut (manusia mengeluarkan CO2). Maka akan menghasilkan
persenyawaan H2CO3, asam karbonat. Dan jika asam karbonat ini masuk kedalam
tubuh manusia, maka bisa mengakibatkan penyakit jantung.
Pada
saat manusia mengeluarkan udara hasil pernafasan serta mengeluarkan udara saat
meniup, maka tidak hanya mengeluarkan gas hasil pernafasan saja, mulut juga
akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel yang ada dari dalam rongga
mulut. Sebut saja bau mulut. Bau mulut ini mengindikasikan ada partikel yang
juga dikeluarkan dari mulut. Partikel ini dapat berasal dari sisa makanan yang
tertinggal di sela-sela gigi, selain itu dapat juga berupa mikroorganisme yang
hidup di rongga mulut. Mikroorganisme ini kadang bersifat merugikan dan
bersifat sebagai pathogen. Hal inilah yang harus dihindari supaya jangan
terbawa sehingga karena berupa partikel padatan akan dapat menempel dan
mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.
5. Makan dengan Tangan
Dari
Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Jika salah seorang diantaramu
makan, maka hendaklah ia menjilati jari-jemarinya, sebab ia tidak mengetahui
dari jemari mana munculnya keberkahan.” (HR. Muslim)
Menurut
artikel yang diterbitkan dalam paparetta.wordpress.com pada Oktober 2010 lalu,
makan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan karena dalam tangan
terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri sehingga tingkat aktivitasnya
sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh.
Pada
dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan
tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah
DNA-nya. Saya yakin keterangan yang lebih tepat bisa dijelaskan oleh
rekan-rekan dari kedokteran. Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan
telapak tangan manusia, sehingga –dengan asumsi sudah dilakukan upaya
menghigieniskan tangan sebelumnya– proses penyuapan makanan ke dalam saluran
pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri sehingga
aktivitasnya tidak maksimal. Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka
enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan.
Sebaliknya,
jika manusia makan menggunakan (misalnya) sendok, tidak ada yang bisa menahan
laju aktivitas bakteri yang terkandung, baik di makanan atau alat makan itu
sendiri.
Rasulullah
juga mengajarkan kalau kebiasaan Rasulullah sebelum makan adalah mengambil
sedikit garam menggunakan kelingkingnya lalu menghisap garam itu. Secara ilmiah
juga, garam adalah sumber mineral dari tanah yg diperlukan oleh badan kita.Dua
cecah garam dari jari kita itu adalah sama dengan satu liter air mineral.
6. Melakukan Puasa Untuk Menjaga Kesehatan
"Hai sekalian orang-porang yang beriman, diwajibkan atas kamu
puasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang terdahulu dari kamu
supaya kau bertaqwa" (Al-Baqarah 183)
Dr
Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-Bibabi Bersama rekannya di Amerika, ia melakukan
uji laboratorium terhadap sejumlah sukarelawan yang berpuasa selama bulan
Ramadhan. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh positif puasa yang cukup
signifikan terhadap sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah
(lymfocytes) membaik hingga sepuluh kali lipat, walaupun jumlah keseluruhan
sel-sel getah bening tidak berubah, namun prosentase jenis getah bening yang
bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T
mengalami kenaikan yang pesat.
Dr.
Muhammad Munib dan kawan-kawan dari Turki Melakukan sebuah penelitian terhadap
seratus responden muslim, Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan
ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein ,
total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin,
globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan
didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan
tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan
pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal
maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan
tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan
puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan,
memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih
meningkat.
Ketika
puasa kita juga dianjurkan untuk berbuka dengan kurma. Telah muncul sebuah
penelitian kimiawi dan biologi bahwa sepotong dari kurma yang dimakan setara
dengan 85-87% dari beratnya. Dan itu mengandung 20-24% air, 70-75%zat gula,
2-3% protein, 8,5% serat dan kadar lemak yang rendah.