Ramalan
Kedatangan Nabi Muhammad dalam Alkitab
Alkitab
sudah meramalkan tentang kedatangan Nabi Muhammad dengan ciri-ciri yang sangat
jelas. Tapi ramalan itu dengan segala upaya dihilangkan dari alkitab atau
ramalan itu disamarkan agar tidak jelas lagi kalau ramalan itu ditujuhkan untuk
nabi Muhammad. Kemudian pihak Kristen membelokan ramalan itu seolah-olah
ditujuhkan untuk pribadi Yesus walaupun dengan kalimat yang sangat janggal dan
aneh. Apapun usaha pihak Kristen untuk menutupi kebenaran, namun
ramalan-ramalan dari alkitab itu masih tersimpan dengan baik. Dibawah ini kita
coba menjelasan ramalan tersebut satu persatu.
Dalam
Bible, di dalam Kitab Kejadian disebutkan salah satu kisah tentang Nabi
Abraham. Ayatnya adalah:
"Aku
akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati
orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk
engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."(Kejadian
12:2-3)
Sebuah ayat yang sangat menarik. Sebelum Abraham punya anak, Tuhan berjanji bahwa Dia akan memberkati Abraham (Ibrahim A.S.), memberkati orang-orang yang memberkati Abraham, dan seluruh keluarga di bumi akan diberkati melalui Abraham.
Pertama-tama,
lihatlah kehormatan besar yang telah Tuhan berikan kepada kekasih-Nya, Abraham.
Sebagaiman Alqur'an juga menyatakan bahwa Abraham adalah Khalif Allah, seperti
kekasih Allah S.W.T. Bahkan disebutkan bahwa dialah satu-satunya orang yang
benar-benar beriman kepada Tuhan selama dia hidup, meskipun dia sendirian dan
tak ada orang lain kecuali istrinya Sarah, saudara sepupunya Luth dan Hagar,
dan anaknya.
Ketika
Tuhan berfirman tentang "kebesaran", kebesaran tidak berarti hanya
dalam jumlah penduduk suatu bangsa. Kebesaran dan keagungan dalam kriteria
Tuhan berarti sebuah bangsa yang mematuhi Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya.
Inilah yang membuat seseorang menjadi mulia di mata Tuhan. Inilah mengapa
Abraham (Ibrahim) begitu terhormat, karena dia begitu patuh kepada Sang
Pencipta. Dan inilah mengapa Tuhan memberi kehormatan dan membuatnya mashyur
hingga hari ini. Jadi ketika Tuhan berfirman kepada Abraham "Aku akan
membuat engkau menjadi bangsa yang besar" itu berarti dia akan membuat
bangsa itu besar karena kepatuhan dan ketaatan mereka terhadap Tuhan.
Hal
ini menarik karena Tuhan berfirman "engkau akan menjadi berkat” dan
“Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau." Jadi aku
ingin bertanya kepada para pembaca yang beragama Kristen. Siapakah orang-orang
yang memberkati Abraham? Salah satu yang muslim ucapkan dalam shalatnya adalah
“Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad. Kama shalaita ala
Ibrahim wa ala ali Ibrahim. Innaka hamidun majid.” Artinya "Ya
Allah, berikanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau telah memberikan kesejahteraan kepada Ibrahim dan kepada keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Jadi
lima kali dalam sehari ketika shalat, kami sebagai umat muslim mengirimkan
salam kepada Abraham dan keluarga Abraham. Dan Tuhan berfirman bahwa Dia akan
memberkati mereka yang memberkati Abraham dalam Kitab Kejadian ayat 12:2-3. Dan
kurasa tidak ada umat yang memuji Abraham (Ibrahim A.S.) sebanyak yang muslim
lakukan, bahkan ketika kami mendengar dan mengucapkan nama Abraham, setelahnya
kami ucapkan Alaihissalam yang berarti "Semoga salam
sejahtera senantiasa dilimpahkan Allah kepadanya."
Dan
hal ini sangat penting, untuk memahami kejadian ketika istri Abraham melahirkan
dua orang anak. Abraham mempunyai dua anak, yang satu adalah Ishmael (Ismail
A.S.) dan yang satunya lagi adalah Isaac (Ishaq A.S.). Dan anak pertama Abraham
adalah Ishmael (Ismail A.S.) yang berasal dari istrinya, yaitu Hagar (Siti
Hajar). Jadi Ishmael adalah anak pertama dari Abraham.
Dan
dalam Kitab Kejadian 17 : 4 difirmankan
".....Inilah
perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."
(Bible: Kejadian 17:4)
Dan dalam Kitab Kejadian 21:13 Tuhan Menjanjikan
"Begitu
juga kepada anak budak perempuan (bondwoman) akan Kuberikan banyak anak cucu
supaya mereka menjadi suatu bangsa. Sebab ia anakmu juga." (Bible:
Kejadian 21:13)
Mari kita baca lagi Kitab Kejadian 21:13 "Begitu juga kepada anak budak perempuan (bondwoman)." Budak perempuan itu adalah Hagar (Siti Hajar). Dia adalah seorang budak dari Sarah, dan Sarah memberikan Hagar kepada Abraham untuk dinikahinya. Dari pernikahan itu lahirlah Ishmael. Dan Tuhan berfirman dalam Kitab Kejadian 21:13 "Begitu juga kepada anak budak perempuan (bondwoman) akan Kuberikan banyak anak cucu supaya mereka menjadi suatu bangsa sebab ia anakmu juga." Dan lagi dalam Kitab Kejadian 21:18
"Bangunlah,
angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi
bangsa yang besar." (Bible: Kejadian 21:18)
Dan
sudah dikenal bahwa orang Arab adalah saudara Ishmael (Ismail
A.S.). Bahkan, Bible menyebut orang-orang Arab sebagai Ishmaelites.
Para Ishmaelite adalah orang-orang Arab. Jadi orang Arab
adalah sepupu dari Bani Israel. Dan menurut Alqur'an, Ishmael adalah Nabi
Tuhan, Abraham bersama Ishmael-lah yang membangun Ka'bah bersama-sama sebagai
tempat untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Jadi tampaknya Yesus meramalkan
bahwa masa lalu dari Bani Israel, batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan, berarti nyatanya Ishmael akan menjadi landasan, seseorang yang
menyatukan monoteisme (penyembahan terhadap Tuhan Yang Maha Esa). Karena
orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai penyelamat mereka, dengan begitu 10
Perintah Allah berakhir dan diwariskan kepada saudara Ishmael.
Dan
pada zaman Yesus, tampak sangat jelas menurut gospel bahwa para Yahudi
mengharapkan 3 orang nabi yang akan datang dan karenanya mereka bertanya kepada
Yohanes Pembabtis dalam Kitab Yohanes dalam 1:21
"Apakah
kau Kristus?" Apakah kau Elia? Apakah kau nabi itu?" (Bible: Yohanes
1:21)
Jadi sangat jelas 3 nabi yang mereka tanyakan adalah "Sang Messiah, sang Elia yang seharusnya datang lagi, dan sang nabi." Dan tentu Yesus adalah seorang messiah. Yesus juga mengatakan bahwa Yohanes Pembabtis adalah Elia. Jadi ada satu lagi yang belum datang yaitu "Nabi itu."
Nabi
Itu Merujuk Kepada Ramalan dalam Kitab Ulangan Bab 18 : 18
"Lalu
berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. Seorang
nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau
ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada
mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan
segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan
Kutuntut pertanggungjawaban." (Bible: Ulangan 18:18)
Dalam ayat di atas, Tuhan berbicara kepada Musa bahwa Dia akan mengirimkan seorang nabi, yang mirip seperti Musa, yang taat pada Tuhan. Bagi orang-orang yang tidak mengikutinya, maka Tuhan akan meminta pertanggung jawaban dari mereka dan Tuhan akan membalas dendam pada orang-orang itu. Jadi sangat jelas "Nabi itu" yang mereka harapkan. Jadi messiah telah datang, Elia telah datang, tapi tinggal satu lagi yang belum datang yaitu "Nabi itu."
Siapa
nabi itu yang telah diramalkan di 18:18? Dikatakan bahwa “Dari saudara
mereka.” Siapa saudara dari Bani Israel? Kita dapat mengetahuinya dari
Kitab Kejadian 16:12 dan juga Kitab Kejadian 25:18. Semua ayat ini mengacu
kepada Israelites (Bani Israel) sebagai saudara dari Ishmaelites.
Dan
dalam kamus Bahasa Ibrani Bible, dijelaskan bahwa :
“saudara "
berarti sekumpulan orang yang mengacu pada kerabat dekat dari Israelites (Bani
Israel).”
Mari kita baca Collins Dictionary of the Bible, ini adalah buku yang sangat menarik. Mari baca apa yang dikatakan di sini
“Sebagai
negarawan dan pembuat hukum, Musa-lah yang membangkitkan orang-orang Yahudi.
Dia menemukan komunitas orang-orang Semitik yang lemah dan hanya menjadi budak,
yang pengetahuan agamanya dalam keadaan bingung. Dia membuat mereka bangkit dan
membentuk mereka menjadi bangsa dengan hukum, rasa kebangsaan, dan rasa sebagai
orang-orang pilihan Tuhan yang Maha Kuasa. Satu-satunya orang dalam
sejarah yang bisa dibandingkan dengan Musa adalah Muhammad.” (Collins
Dictionary of the Bible)
Pernyataan yang menakjubkan! Satu-satunya orang yang dapat disamakan dengan Musa adalah Muhammad.
Dari
saudara dari Israelites, dia akan membangkitkan seorang nabi. Setiap kali
Alqur'an memulai surat baru, dimulai dengan ucapan "Bismillahirrahmanirrahim"
(Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang) dan yang
dikatakan Kitab Ulangan 18:18 "Dia akan menyebut nama-Ku, firman yang
Kuucapkan, dia akan mengucapkannya." Alqur'an berfirman bahwa Nabi
Muhammad tidak pernah bersabda dari hasratnya sendiri, dia tidak berbicara dari
pikirannya, kecuali dari wahyu yang diturunkan Allah, tepat seperti yang
telah diramalkan dalam Kitab Ulangan 18:18.
Tentu
Saja Yesus Tidak Seperti Musa. Berikut Ini Adalah Kemiripan Antara Muhammad dan
Musa :
1. Yesus terlahir
tanpa seorang ayah dan ini merupakan sebuah
mukjizat, namun Muhammad dan Musa
sama-sama mempunyai ayah.
2. Yesus diasuh oleh
ibunya, tapi Musa dan Muhammad sudah tak punya ibu sejak masih
kecil.
3. Yesus adalah
pengikut dari hukum mosaic, dimana Musa membawa hukum baru dan Muhammad S.A.W.
juga membawa hukum yang baru.
4. Musa terasing dan
Muhammad juga terasing.
5. Musa merupakan
pemimpin dari kaumnya dan juga seorang nabi. Muhammad juga pemimpin dari
kaumnya dan seorang nabi.
6. Musa merupakan
saudara Ishmaelites. Begitu juga Muhammad yang merupakan saudara
Ishmaelites.
Jadi
ketika kita membandingkan antara Musa dan Muhammad, maka kita tahu bahwa kedua
nabi ini begitu mirip. Mereka sama-sama berdakwah bahwa hanya ada satu Tuhan,
Tuhan tidak seperti ciptaan-Nya, dan kau seharusnya tunduk pada hukum Tuhan.
Inilah yang Musa ajarkan, inilah yang Muhammad ajarkan, dan Yesus juga
mengajarkan demikian.
Tentu
saja ada beberapa ahli kitab, Rabbi, pendeta Kristen, yang mengenali Muhammad
S.A.W. bahwa dia adalah utusan dan rasul terakhir. Mari kita lihat Yesaya,
kitab Yesaya 29:12 dalam bible. Tertulis disini:
"dan
ketika kitab itu diberikan kepada dia yang tidak dapat membaca dengan
mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia menjawab: "Aku tidak
dapat membaca." (Yesaya 29:12)
Ayat
ini begitu luar biasa. Nabi Muhammad S.A.W. tidak dapat membaca dan tidak dapat
menulis. Dia tidak belajar kitab suci, tidak seperti Yesus yang tumbuh bersama
rabbi dan bahkan pada usia muda dia membuat kagum orang-orang dengan
pengetahuan hukumnya. Tapi Muhammad hidup di dataran Arab, sebuah tanah pagan.
Orang-orang tidak tahu tentang kitab suci kecuali beberapa suku Yahudi.Nabi
Muhammad dijuluki ummi yang berarti tidak berpendidikan. Jadi sama persis
seperti yang Bible katakan bahwa buku (salah satu nama Al-Qur'an adalah
al-kitab yang berarti buku), diberikan kepada dia yang tidak bisa membaca
(ummi) dengan mengatakan: "Baca ini" (Iqra). Ayat paling
pertama yang Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad S.A.W. seperti adalah Iqra
yang berarti baca.
Malaikat Gabriel (Jibril) datang kepada Nabi Muhammad S.A.W. ketika dia bermeditasi di Gunung Jabbal Nur dekat kota Mekkah. Dia duduk disana untuk menenangkan pikiran dari masalah yang menerpa penduduk Mekkah, yaitu masalah politeisme (menyembah berhala), dia pergi ke sana untuk memikirkan Tuhan. Pada bulan Ramadhan di saat Nabi Muhammad berumur 40 tahun, Malaikat Gabriel datang dan berkata "Iqra" (bacalah) namun Rasulullah berkata "Aku tidak bisa baca." Sekali lagi malaikat Gabriel menyuruhnya membaca, tapi kali ini dia mencengkramnya dan Nabi Muhammad tetap mengatakan "Aku tidak bisa baca." Kemudian malaikat Gabriel mencengkramnya lebih kuat dan mengatakan "Iqra" (bacalah). Nabi Muhammad berkata "Apa yang harus kubaca?" Inilah persis seperti yang dikatakan dalam Yesaya 29:12.
Juga di dalam Yesaya dalam 42:1-13, aku tidak akan membaca semuanya tapi hal itu menunjukkan tentang seseorang yang dicintai Tuhan dan dia disebutkan sebagai keturunan Kedar. Kedar adalah anak kedua dari Ishmael, nenek moyang Nabi Muhammad S.A.W. Tampak sangat jelas dari pernyataan ini, bahwa orang-orang Yahudi sedang menunggu akan seorang Nabi yang akan muncul dari Bani Israel yang merupakan keturunan Kedar. Nabi ini akan membawa hukum Tuhan dan dia seperti Musa.
Lalu, apakah ada nubuat tentang kedatangan Nabi Muhammad dalam Gospel? Sebenarnya ada sebuah ayat, dan ayat ini terasa kontroversial bahkan di kalangan orang-orang Kristen sendiri. Ini ada dalam Gospel Yohanes 14:16 yang berbunyi:
"Aku
akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu Penolong lain, yang
akan tinggal bersama kalian untuk selama-lamanya." (Yohanes 14:16)
Jadi kata-kata aslinya dalam Bahasa Yunani adalah Paracletos. Lalu kata ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "penolong." Ada perbedaan pendapat tentang apakah makna sebenarnya dari kata ini? Tapi beberapa sarjana Kristen mengatakan bahwa kata itu dalam Bahasa Aramik berarti Ahmad. Ahmad sebuah julukan yang diberikan kepada Nabi Muhammad di dalam Alqur'an. Dan sebenarnya kata Ahmad dalam Bahasa Aramik berarti penolong atau sama dengan Bahasa Yunani "Paracletos". Dan sangat menarik karena disebutkan bahwa “Dia akan tinggal bersama kalian untuk selama-lamanya." Setelah Penolong terakhir ini datang, maka tidak ada lagi Penolong yang lain.
Mari Lihat dalam Yohanes 15:26
"Aku
akan mengutus kepadamu Penolong yang berasal dari Bapa. Dialah Roh yang akan
menyatakan kebenaran tentang Allah. Apabila Ia datang, Ia akan memberi
kesaksian tentang Aku"
Dengan
kata lain, Nabi Muhammad bersaksi tentang Yesus (Nabi Isa) persis seperti yang
ada di dalam Al-Qur'an. Dan Allah menetapkan bahwa kita tidak bisa menjadi
seorang muslim kecuali mengimani para rasul termasuk Yesus (Nabi Isa), karena
dia adalah seorang Rasul Tuhan dan seorang messiah bagi Bani Israel, berbeda
dengan pemahaman orang Kristen yang menganggapnya sebagai Tuhan atau anak
Tuhan.
Dan
di dalam Yohanes 14:26 Tertulis :
"tetapi
Penolong, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaku, Dialah yang
akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua
yang telah kukatakan kepadamu."
Dan
dalam Yohanes 16:7-14 Tertulis :
"Namun
benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku
pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penolong itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus Dia kepadamu. Kalau Ia datang, Ia
akan menyatakan kepada dunia arti sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar,
dan dari hukuman Allah."
Beberapa umat Kristen mengatakan bahwa sang penolong adalah Roh Kudus. Tapi ini tidak benar karena Yesus berkata "Jikalau aku tidak pergi, penolong itu tidak akan datang" sedangkan Roh Kudus mendampingi Yesus dan murid-muridnya. Jadi Penolong itu bukanlah Roh Kudus.
Sedangkan
umat Muslim meyakini bahwa Roh Kudus adalah Malaikat Gabriel (Malaikat Jibril).
Ruhul Qudus adalah Roh Kudus. Ruh = Roh, Qudus=Kudus. Malaikat Jibril adalah
malaikat penyampai wahyu. Jadi wahyu yang baru/Roh Kudus tidak akan datang,
kecuali kalau Yesus telah tiada. Jadi Yesus harus pergi agar penolong Muhammad
S.A.W. datang.
Dan dikatakan "Kalau ia datang, ia akan menyatakan kepada dunia arti sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar, dan dari hukuman Allah. Akan dosa, karena mereka tidak percaya kepada-Ku" yang berarti mereka tidak percaya kepada Yesus sebagai messiah sebagaimana diramalkan dalam alkitab. “Akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak akan melihat aku lagi.”
Dengan
kata lain, jika tidak ada rasul yang diutus, maka manusia akan kehilangan arah.
“Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke
dalam seluruh kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya."
Apakah kalian ingat yang tertulis dalam Ulangan 18:18, bahwa "Ia tidak
akan berkata-kata dari dirinya sendiri, dia tidak berbicara oleh kemauannya
sendiri, dia berbicara dari apa yang diwahyukan kepadanya.” Yesus terus
mengulang-ulang kata itu. "Dan dia akan menunjukkanmu hal-hal yang akan
datang" yang berarti nubuat-nubuat Nabi Muhammad tentang masa depan. “Ia
akan memuliakan Aku” yang berarti dia akan berbicara jujur tentang
siapa Yesus yang sebenarnya “Sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterimanya dari padaku.”
Rudolf Bultmann, dalam bukunya "Gospel of John: A Commentary" menulis:
"Paraclete
(penolong) adalah figur yang sama dengan Yesus. Dan hal ini sendiri
mengkonfirmasi kesimpulan bahwa bukti-buktinya cocok untuk keduanya (baik untuk
Yesus maupun “penolong”), jadi dia pasti seperti Yesus. Dan sangat jelas dari
Yohanes 14:16, bahwa akan ada 2 paraclete, yaitu Yesus dan orang
setelahnya.”
Jadi gambaran sang
Penolong begitu cocok dengan Nabi Muhammad S.A.W. Siapa lagi Penolong yang lain
setelah Yesus? Pasti Nabi Muhammad, karena hanya nabi Muhammad yang memuliakan
Yesus, hanya Nabi Muhammad yang membela Yesus. Dan hanya didalam Al-Qur’an ada
ayat-ayat Tuhan yang menceritakan tentang Yesus dan Ibundanya.