Sunday, 5 April 2015

HADIST NABI MUHAMMAD SAW TENTANG SAYAP LALAT TERBUKTI SECARA ILMIAH


Nabi Muhammad shalallahu a'alaihi wa sallam bukan seorang ahli serangga, beliau hidup 14 abad lebih yang lalu, bahkan beliau ummi (buta huruf), tetapi beliau telah berpesan yang luar biasa dlam suatu kesempatan kepada para sahabatnya :

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW telah bersabda:
“Jika jatuh seekor lalat pada minuman kalian maka benamkanlah, lalu keluarkan, sungguh disalah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sebelah sayap lainnya kesembuhan” [Hadis Shahih Riwayat Bukhari (3320), Abu Daud (3844), Ibnu Majah (3505)]

Hadits atau pesan Rasulullah ini dibuktikan oleh para ilmuwan, Sebagaimana mereka mempelajari daripada serangga – serangga yang ada dibumi. Mereka menemukan dahsyatnya dan kehebatan serangga – serangga yang menakjubkan bahwa lalat itu mengepakkan sayapnya sebanyak 200 hingga 400X setiap detiknya. Dan setiap detik ia menggerakkan sayapnya 200 hingga 400X gerakan.

Seekor lalat yang kecil, yang dijelaskan oleh para ilmuwan dari Australia bahwa seekor lalat itu terbukti pada sebelah sayapnya ditemukan 1 GEN REFILIN yaitu gen yang mempunyai 2 fungsi yakni fungsi pada INDUSTRI dan fungsi pada KESEHATAN.

Fungsi pada INDUSTRI bahwa gen refilin ini lebih dahsyat dan lebih kuat dari semua jenis karet yang ada yang telah dibuat oleh banyak orang di muka bumi ini. Jenis karetnya diambil dari pohon karet atau lainnya, gen refilin yang ada di sayap lalat itu lebih kuat dan lebih hebat jika dipakai sebagai karet karena ia mempunyai daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat serta daya pental yang demikian dahsyat dan itu ada pada sayap seekor lalat dan serangga lain. Hingga ia dapat bergetar hingga 1000X dalam setiap detiknya seperti hewan ganjur dan juga beberapa hewan serangga lainnya.

Dan dalam fungsi KESEHATAN bahwa gen refilin itu adalah satu gen yang bisa mengobati penyakit – penyakit yang ada pada syaraf – syaraf arteri, pada syaraf – syaraf meina. Syaraf arteri yang banyak terjadi penyumbatan, gen – gen refilin yang ada di sayap seekor lalat itulah yang dapat mengobatinya.

Demikian indahnya dan demikian sempurnanya dan demikian jeniusnya Rasulullah Muhammad Saw. Jika jatuh lalat pada minuman kalian (dimana lalat biasa hinggap di tempat KOTOR yang membawa bakteri) tenggelamkan ia. Maksudnya gen – gen refilin yang ada di sayapnya itu supaya bertebaran di air pula hingga menjadikan airnya itu tersucikan daripada bakteri – bakteri yang ada pada sayap lainnya.

Manusia melihatnya dengan mikroskop dan selama puluhan tahun mereka menelitinya tapi Sang Nabi SAW tahu di sayap lalat itu ada gen penyembuh, ada gen penyakit sampai butiran gen dan sel yang ada disayap lalat diketahui oleh Rasulullah Muhammad SAW atas petunjuk dari Allah SWT sebagai sang Maha Pencipta segala sesuatu dan Maha Mengetahui akan seluk beluk ciptaanNya.

KAJIAN SAINTIFIK LAIN
Kajian saintifik telah mendapati bahwa, lalat akan mengeluarkan unsur-unsur kecil dari jenis enzim yang dinamakan bacteriphages yaitu, suatu organisma kuman yang merusakkan hidupan lain. Ia merupakan kuman yang sangat kecil, ukuran panjang 20;25 mµ. Oleh karena itu, apabila lalat jatuh ke dalam air, hendaklah lalat tersebut dicelup kerana ia akan mengeluarkan kuman bacteriphages yang menentang bakteria perusak.

Pernah terjadi di Negara India pada tahun 1930an. Mereka dilanda wabah ta’un (Kolera). Sehingga, ada yang mengatakan ; rakyat india akan mati disebabkan ta’un. Dan lalatlah penyebabnya, lalat tidak menyehatkan dan tidak pula menyembuhkan.. semua rakyat akan mati.

Namun, seteleah dua minggu, pengamal perubatan telah mendapati rakyat India semakin pulih. Mengapa? Ada sebab : karena lalat telah menukar bakteria yang menyebabkan penyakit ini. Dan menukarnya menjadi sesuatu yang lain, yang dinamakan bacteriphages yang membunuh bakteria menggunakan sayap kedua. Lalat turun ke sumur-sumur, dan masuk ke dalam air dan membunuh bakteria. Rakyat India minum, dan mereka sembuh. Bermulalah kesehatan secara perlahan-lahan dalam tubuh mereka. [Mausuah Az-Zahabiah:1017]

M.A. Stewart, pada tahun 1934, mendapati lalat berbentuk larva, ketika ‘dicelupkan’ ke dalam luka-luka, mengeluarkan bahan ammonia dan kalsium karbonat yang menjadikan luka itu alkali. Di dalam keadaan ini kuman-kuman dapat dibunuh di samping meredakan bengkak serta mencegah kematian sel-sel. Di samping itu larva-larva ini berperanan menelan kuman-kuman bakteria dan membunuhnya.

S.W. Simmons pada tahun 1935 pula mendapati, lendir yang dikeluarkan oleh larva mampu membunuh kuman-kuman bahaya seperti Staphylococcus aureus, Haemolytic streptococci dan Clostridium welchii.

Tambahan daripada itu, pada tahun yang sama, W. Robinson mendapati larva juga mengeluarkan allantoin. Allantoin merupakan bahan protein yang membantu pertumbuhan sel-sel. Penemuan-penemuan ini dilaporkan dalam buku Insect Immunology karangan Edward Steinhaus.

Penemuan-penemuan ini menjadikan larva lalat begitu popular digunakan bagi merawat luka-luka terutamanya pada tahun 1930-an. Walau bagaimanpun popularitinya mula menurun setelah penemuan obat-u = obat antibiotik.

Baru-baru ini, bermula tahun 1982, penggunaan larva menjadi popular kembali berdasarkan kajian-kajian saintifik terkini. Hal ini dilaporkan oleh Fakultas Perobatan Universitas Indiana di Sound Medicine: October 10, 2010.

Sebagai contoh, ia dicadangkan untuk digunakan bagi merawat luka disebabkan kencing manis. Hal ini dilaporkan dalam jurnal Diabetes Health terbitan Mac 1995. Antara institusi perubatan yang telah menggunakan pendekatan ini ialah Long Beach Veterans Affairs Medical Center. Di Belanda pula pakar-pakar perubatan melaporkan mereka berjaya merawat sebelas kasus luka yang teruk dengan menggunakan larva lalat. Kaedah ini berhasil mengawal infeksi kuman dan menyelamatkan kasus-kasus ini dari pembedahan amputasi. Hal ini dilaporkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases.

Maha benar Allah dalam firman-Nya :

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS Fushilat :53)

Subhanallah...

Maha Suci ALLAH yang telah menurunkan AL-Qur'an, dan mengirimkan kita seorang Nabi mulia, Rasulullah, Muhammad SAW. Semoga ALLAH senantiasa memberikan kita hidayah dan rahmat-Nya, sehingga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa selalu ingat dan berdzikir kepada-Nya. Aamiin