Surganya Umat Kristen
Pernahkah
anda mendengar propaganda yang mengatakan bahwa: Barangsiapa percaya akan Yesus
kristus, maka ia akan masuk sorga?
Padahal
sesungguhnya Yesus tidak pernah menyebut dirinya adalah Tuhan. Ia justru
berulangkali mengatakan bahwa "Aku adalah anak manusia yang diutus oleh
Tuhan."
Dalil,
atau ayat-ayat yang membuktikan ini ada berpuluh-puluh jumlahnya dalam Alkitab
sendiri. Tetapi untuk sementara waktu, mari kita kesampingkan dulu dalil atau
ayat-ayat dimaksud dan marilah kita sama-sama mencoba fokus pada 5 ayat saja
dari Kitab Perjanjian Baru, yakni Kitab Wahyu Pasal 7 Ayat ke-4 sampai dengan
ayat ke-8 (Wahyu 7:4-8)
Alkitab
menyebutkan bahwa kelak, pengikut Yesus yang masuk sorga hanya 144.000 orang,
dan itupun hanya dari kalangan 12 suku bangsa Israel saja. Artinya, selain atas
bangsa Israel, Yesus tidak akan bersedia mempertanggung jawabkan "hasil
akhir" dari tugas-tugas kerasulannya kepada Tuhan. Demikian menurut
Alkitab.
Menurut
Alkitab yang setidaknya mereka baca sekali dalam seminggu saat dibawa ke gereja
itu, ternyata tidak ada satu pun ayat yang menyebutkan adanya pintu sorga bagi
mereka! Sebab 12 pintu sorga yang dikisahkan di dalam Alkitab hanya
diperuntukkan bagi 12 suku bangsa Israel saja. Bahkan di pintu-pintu itu telah
tertulis dengan jelas nama-nama mereka. Lantas, bagaimana nasib pengikut Yesus
yang bukan bangsa Israel tetapi, tentu saja, ingin masuk sorga juga?
YESUS HANYA UNTUK
BANGSA ISRAEL
Seruan
Yesus ini tegas-tegas menjelaskan bahwa ia diutus oleh Allah hanya untuk bangsa
Israel saja. Beliau tidak pernah menyeru, "Hai manusia," yang boleh
diartikan sebagai seruan kepada seluruh umat manusia. Tidak satupun pengikut
beliau yang berasal dari bangsa-bangsa di luar bangsa Israel. Banyak sekali
ayat-ayat di dalam Alkitab (Injil) sendiri yang menguatkannya. Yang pertama,
perhatikanlah ayat ini:
Jawab
Yesus :
"Aku diutus
hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)
Tidak
hanya itu, Alkitab juga mengisahkan bagaimana Yesus "menolak"
mendo'akan orang-orang di luar bangsa Israel seperti di antaranya :
"Aku berdoa
untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah
Engkau berikan Kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu." (Yohanes 17:9)
Yang
dimaksud dengan "mereka" pada ayat di atas tentunya cukup jelas,
yaitu bangsa Israel. Sementara yang dimaksud dengan "dunia" tentu
saja adalah bangsa-bangsa lain yang bukan bangsa Israel. Sebab sebagaimana
disebutkan dalam Matius 15:24, tidaklah ia diutus oleh Allah kecuali hanya
untuk "menyelamatkan" domba-domba yang tersesat dari kalangan bangsa
Israel saja.
NUBUAT UNTUK
BANGSA ISRAEL
Sebelum
Yesus dilahirkan oleh Maria (Maryam), telah ada nubuat yang menyebutkan bahwa
Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki yang kelak akan menyelamatkan
umatnya, yaitu bangsa Israel. Nubuat ini dapat kita jumpali di dalam Alkitab
sebagai berikut :
"Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah
yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 15:24).
Menunjuk
Matius 15:24 yang sudah demikian terang, maka yang dimaksud dengan
"umat-Nya" di sini tentu saja adalah bangsa Israel. Bukan bangsa
Arab, Romawi, Yunani, Eropa, Cina, Amerika, Indonesia, atau bangsa-bangsa
lainnya di muka bumi ini.
HANYA 144.000
ORANG SAJA PENGIKUT YESUS YANG AKAN MASUK SORGA
Dalam
Alkitab juga disebutkan bahwa bangsa Israel terdiri dari 12 suku :
"Itulah
semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya." (Kejadian 49:28).
Alkitab
pun menyebutkan bahwa Yesus mengangkat 12 orang murid yang dipilihnya dari dua
belas suku bangsa Israel guna membantunya menyebarkan ajaran Tauhid yang diamanatkan
oleh Allah kepadanya di tengah-tengah 12 suku bangsa Israel itu sendiri. Inilah
nama kedua belas murid (yang dalam kepercayaan Kristem disebut rasul) itu:
Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, Yakobus anak Zebedeus dan
Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, Yakobus anak
Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang di belakang hari
ternyata berlaku khianat pada gurunya sendiri. (Matius 10:2-4)
Masih
dari Alkitab, kita juga mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus dan murid-muridnya
hanya berdakwah di tengah-tengah 12 suku bangsa Israel saja. Yesus nyata-nyata
melarang murid-nuridnya untuk berdakwah kepada bangsa-bangsa selain bangsa
Israel. Perhatikanlah amanat Yesus kepada kedua belas orang muridnya itu:
"Janganlah
kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil." (Matius 10:5-6)
"Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus
mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia
mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan
mereka." (Kisah
Para Rasul 16: 6 – 7)
Bahkan disebutkan juga di dalam
Alkitab, ada nubuat yang mengindikasikan bahwa kelak setelah hari kiamat, atau
pada hari penghakiman, keduabelas murid Yesus itu akan ikut bersamanya untuk
menghakimi keduabelas suku bangsa Israel. Perhatikanlah ayat ini :
"Sesungguhnya pada waktu
penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya,
kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk
menghakimi kedua belas suku Israel." (Matius 19:28)
Sampai
di sini, semakin bertambah jelas bagi kita bahwa tidak diragukan lagi bahwa
pada hari pembalasan nanti niscaya Yesus akan kembali ke tengah-tengah umat
manusia sebagai seorang hakim yang adil. Kendati demikian, jangan buru-buru
bersukacita dulu. Sebab seperti apa yang disebutkan oleh Alkitab sendiri,
kedatangan beliau kali ini bukan untuk menghakimi seluruh umat manusia,
melainkan hanya 12 suku bangsa Israel saja!
Yesus
tidak akan bertanggungjawab atas bangsa-bangsa di luar bangsa Israel
sebagaimana sudah "diisyaratkan" olehnya jauh-jauh hari semasa
hidupnya dulu. Untuk mendoakan mereka saja beliau tegas-tegas mengatakan
"Tidak!" kepada Bapanya (Yohanes 17:9), konon pula diminta untuk
menjamin mereka masuk sorga?
HARI PEMBALASAN
ALLAH ADALAH NYATA
"Janganlah
ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah pula anak dihukum mati karena
ayahnya; Setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri." (Ulangan 24:16)
Lantas,
bagaimana dengan mereka yang mengaku pengikut Yesus tapi menolak mengimani dan
melaksanakan semua ajaran beliau? Terutama mereka yang secara sadar, atau tidak
sadar, telah mengambil resiko menerima pembalasan atas perbuatan dosa sangat
besar di sisi Allah, yaitu kufur, menolak mengimani bahwa satu-satunya Tuhan
adalah Allah Yang Maha Esa seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri?
"Orang benar
akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung
diatasnya."
(Yehezkiel 18:20).
Untuk
ini, bukalah Kitab Wahyu Pasal 7 Ayat ke-4 sampai dengan ayat ke-8. Kita akan
menemui rangkaian ayat-ayat berikut ini:
[4]
Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh
empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
[5]
Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas
ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
[6]
dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku
Manasye dua belas ribu,
[7]
dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku
Isakhar dua belas ribu,
[8]
dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku
Benyamin dua belas ribu.
Dari
ayat-ayat di atas, kian bertambah jelas bagi kita bahwa yang dijamin (diberi
materai) untuk masuk sorga melalui Yesus hanya ada sebanyak 144.000 orang, dan
itu pun seluruhnya berasal hanya dari duabelas suku bangsa Israel saja. Tidak
ada bangsa lain! Jika kemudian kita bertanya, atau sangat boleh jadi malah
protes keras; mengapa demikian? Maka jawabnya adalah, karena Alkitab sendiri
yang mengatakannya!
Duabelas suku bangsa Israel tersebut adalah pengertian secara lahiriah, betul-betul manusia Israel secara fisik, bukan Israel secara rohani atau kiasan-kiasan theologis lainnya. Mereka adalah kaum-kaum yang terpilih di antara sekian juta manusia Israel lainnya yang kelak akan diadili sendiri oleh Yesus. Artinya, sekalipun mereka bangsa Israel, namun jika nama-nama mereka tidak termasuk dalam 144.000 orang yang dijamin masuk sorga itu, maka kebinasaan besarlah yang akan menimpa mereka. Ingatlah, bahwa ada tertulis:
Duabelas suku bangsa Israel tersebut adalah pengertian secara lahiriah, betul-betul manusia Israel secara fisik, bukan Israel secara rohani atau kiasan-kiasan theologis lainnya. Mereka adalah kaum-kaum yang terpilih di antara sekian juta manusia Israel lainnya yang kelak akan diadili sendiri oleh Yesus. Artinya, sekalipun mereka bangsa Israel, namun jika nama-nama mereka tidak termasuk dalam 144.000 orang yang dijamin masuk sorga itu, maka kebinasaan besarlah yang akan menimpa mereka. Ingatlah, bahwa ada tertulis:
“Aku tidak dapat
berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku
dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri,
melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.” (Yohanes 5:30)
Jika
Allah Yang Maha Esa tidak berkehendak, maka sudah dapat dipastikan bahwa Yesus
tidak berkuasa untuk menyelamatkan siapapun dari pembalasan Allah, kecuali
menghakiminya secara adil sesuai dengan Ilmu Allah. Dan apakah Ilmu Allah itu?
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk yang dilakukan oleh setiap manusia,
baik lahir maupun bathin.
Tidakkah
ini menunjukkan bahwa sesungguhnya umat Kristus yang kelak akan mendapat
keselamatan akhirat adalah mereka yang dalam hidupnya bertaqwa kepada Allah dan
taat kepada ajaran Yesus? Mereka inilah yang menjalankan ajaran Tauhid -
mengakui hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah Yang Esa, dan mengakui bahwa Yesus
adalah utusan Allah - serta memelihara hukum Taurat sebagaimana yang dituntunkan
oleh Yesus sendiri.
"Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi
ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah
hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada
orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan
Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah
hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan
Sorga."
(Matius 5:7-19)
“Jawab Yesus :
“Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu Esa.”
(Markus 12:28-29).
"Sebab itu
ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di
atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." (Ulangan 4:39).
ALLAH ITU ESA, TIADA
TUHAN SELAIN ALLAH YANG ESA
Allah
adalah satu-satunya Tuhan yang berkuasa di langit dan di bumi. Allah itu Esa,
tidak berbilang, dan tidak mungkin pula bersekutu dengan apa pun! Demikian yang
diajarkan Yesus kepada pengikutnya. Namun sepeninggal beliau, dunia mengatakan
lain. Allah itu Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang menjadi satu dalam tiga, atau
tiga dalam satu! Lantas, bagaimanakah kira-kira Allah Yang Esa akan menyikapi
"pembangkangan" pengikut Yesus ini?
"Kejahatanmu
sendiri menghukum dirimu, kau tersiksa karena menolak Aku, Allahmu. Sekarang
rasakan betapa pahit dan pedih bila Aku kau belakangi dan tidak kau hormati.
Aku, TUHAN Allahmu telah berbicara; Akulah TUHAN Yang Mahatinggi dan
Mahakuasa."
(Yeremia 2:19)
"Banyak yang
harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu, akan tetapi Dia, yang mengutus Aku,
adalah benar, dan apa yang Kudengar dari padanya, itu yang Kukatakan kepada
dunia.”
(Yohanes 8:26).
Karena
itu, ada baiknya bila dari sekarang kita bersiap-siap untuk menerima kenyataan
bahwa pada hari pembalasan nanti Yesus akan berkata :
"Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
(Matius 7:23)
Maka
tidak ada keraguan bagi kita semua bahwa seperti dinubuatkan dalam Alkitab,
pada hari pembalasan nanti Yesus akan datang untuk menghakimi bangsa Israel.
Dan bagi orang-orang Israel yang beruntung, maka Yesus sendirilah yang akan
membimbing mereka memasuki kerajaan sorga seperti yang dijanjikannya atas kuasa
dari Bapa:
"Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel, Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang." (Wahyu 21:12-13)
"Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel, Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang." (Wahyu 21:12-13)
Inilah
pintu-pintu gerbang sorga yang dijanjikan Yesus bagi 144.000 orang Israel yang
"selamat" memasuki sorga karena mentaati Yesus, yang mengenal Allah
satu-satunya Tuhan yang benar, dan mengenal Yesus Kristus sebagai utusan-Nya
(Yohanes 17:3). Sedangkan bagi bangsa-bangsa bukan Israel, sebut saja; Arab,
Romawi, Yunani, Eropa, Cina, Amerika, Indonesia, dan lain sebagainya, Alkitab
tidak menyebutkan adanya pintu-pintu sorga bagi mereka. Dengan demikian, untuk
masuk sorga yang kita dambakan itu tentu saja setiap manusia bukan bangsa
Israel harus kembali kepada ajaran agamanya masing-masing. Harus memenuhi
dalil-dalil yang bersumber dari Sang Pencipta sorga itu sendiri, yaitu Allah
Yang Maha Esa.
Sedangkan
bagi umat pengikut Yesus yang bersaksi menurut Credo Nicea, yakni kesaksian
hasil rumusan Konsili Nicea 325M yang tidak sama dengan kesaksian yang
diajarkan oleh Yesus sendiri, ada baiknya untuk kembali memeriksa Alkitab
masing-masing. Siapakah yang sepatutnya lebih benar; Yesuskah, atau para uskup
yang merumuskan credo Nicea bukan demi ajaran Yesus, tetapi demi kepentingan
politik kerajaan Romawi pada masa itu? Dan ingatlah, bahwa ada tertulis :
"Dan dari
keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah
membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus." (Kisah Para Rasul
13:23)
"Sebab segala
firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan
mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari
pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." (Yohanes 17:8)
“Bukan setiap
orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.” (Matius 7:21).
“Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya,
ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua
ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” (Yohanes
13:16-17).
Dalil-dalil
alkitab ini, jika diperhatikan, sungguh bertentangan dengan keyakinan pada
umumnya umat Kristen di seluruh dunia dewasa ini. Mereka telah
"menuhankan" Yesus yang sepanjang hidupnya selalu menekankan bahwa
dirinya hanya sebagai utusan Allah. Sedangkan lebih jauh lagi, menurut
ayat-ayat dalam kitab Wahyu Pasal 7 di atas, Allah hanya akan membuka pintu
sorga bagi 144.000 pengikut Yesus dari bangsa Israel saja. Sementara dari kitab
Wahyu Pasal 7 pula kita mendapat pelajaran bahwa tidak ada jaminan bahwa iman
dari orang-orang bukan Israel terhadap ajaran Yesus akan diterima demi Yesus.
DAPATKAH CREDO
NICEA MENJAMIN KESELAMATAN UMAT YESUS DI AKHIRAT?
Jawabnya,
tentu saja, ada di dalam hati nurani dan keyakinan masing-masing. Alkitab,
dengan segala kontroversi yang dipertentangkan manusia atasnya, walau
bagaimanapun masih menyimpan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan prinsip menyangkut
ajaran murni Yesus.
Dan
kembali kepada hati nurani tadi, kita semua bebas untuk percaya atau tidak,
bahwa sesungguhnya kebenaran dari sisi Allah hanya akan diperoleh bila kita mau
membuka hati dan jujur kepada diri sendiri.