Matahari hanya sebesar debu diantara planet lain
Sungguh
Allah Maha Besar, Maha Hebat, Maha Kuat, Maha Gagah Perkasa, dan Maha Dasyat. Melihat
Ciptaan-Nya saja Kita tidak mampu apalagi Melihat Allah SWT, dibandingkan
ciptaan Allah lainnya sungguh manusia sangat kecil dan kerdil. Manusia
dibandingkan dengan ciptaan Allah yang lainnya hanyalah sebesar debu.
Renungkanlah pelajaran di bawah ini semoga kita terhindar dari perbuatan sombong,
angkuh, tidak mau menyembah dan beribadah kepada Allah. Sesungguhnya kita
Sangat Kecil dan sama sekali tidak ada apa-apanya di HADAPAN ALLAH SWT.
Betapa luasnya alam semesta ini
Tim
unikaneh.com mendapatkan beberapa gambar mengenai perbandingan ukuran bumi,
diantara beberapa bagian di jagat raya ini.
Gambar
menunjukkan besar bumi dibandingkan dengan planet2 yang ukurannya lebih kecil,
yaitu : Venus, Mars, Mercury, dan Pluto.
Lalu
kita lihat gambar di bawah ini…
Ini
bumi dibandingkan dengan planet2 yang lebih besar.. Ada Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Selanjutnya…
Perhatikan
Bumi apabila dibandingkan dengan Matahari.
Berikut…
Apabila
dibandingkan dengan Arcturus, Matahari saja sudah terlihat sangat kecil,
apalagi Bumi.
Sampai sini…
Dan
disini matahari sudah tak terlihat, bagaimana dengan bumi..?
Dengan
perbandingan diatas tadi, setidaknya kita menjadi sadar betapa kecilnya
bumi, apalagi kita sebagai penghuninya. Terbayang jelas jagat raya yang
sangat besar pada gambar skala-skala diatas. Bumi kita tidak kelihatan
lagi di sini , bahkan matahari hanya sebesar debu.
Antares
adalah bintang ke-15 yang paling terang di angkasa. Sebenarnya masih banyak
yang lebih besar lagi dari Antares, tapi belum ada bukti dan bahkan satelit
huble tercanggihpun belum bisa memotretnya.
Saya
sempat berpikir juga… Siapakah kita…?
Layakkah
kita sombong dihadapan ALLAH ?
Apakah
tujuan hidup kita…?
Apa
yang membuat hidup kita, manusia, berharga, mulia dihadapan ALLAH…?
Bumi
saja yang menurut kalian besarnya cuma setitik, gimana kalian yang sangat
kecil???
Pernah
diceritakan ketika Rasulullah mengambil air wudlu, mempergunakan air
secukupnya. Menjelang subuh dia bangkit untuk menunaikan shalat qoblal fajar,
beliau menangis sehingga dagunya basah, ketika sujud beliaupun menangis
sehingga tempat sujudnya basah.
Lalu
beliau berbaring menunggu waktu subuh, beliau tetap menangis, sampai bilal,
sang muadzin datang memberitahukan bahwa waktu subuh telah datang. Kemudian
bilal melihat wajah Rasulullah bengkak, sembab.
Dan
bilal pun bertanya: wahai baginda Rasul, mengapa anda menangis? Bukankah
Allah telah mengampuni segala dosa anda yang dahulu maupun yang akan datang.
Beliau menjawab: “Wahai Bilal, celakalah, mengapa aku tidak menangis, padahal
malam ini, Allah telah menurunkan kepadaku firmanNya :
“Sungguh dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (surat Ali-Imran ayat: 190)
Kemudian
Rasulullah bersabda: “sungguh celaka orang yang membacanya tanpa memikirkan
maknanya).
Dan
memang benar setelah ilmu pengetahuan semakin modern, dan manusia sudah mampu
menjelajahi ruang angkasa, juga manusia sudah mampu meneropong bintang-bintang
dan planet-planet yang sangat jauh, maka semakin terungkap betapa besar dan
dasyatnya kekuasaan ALLAH YANG MAHA MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI BESERTA ISINYA
BAIK YANG NYATA MAUPUN YANG GHAIB. Seperti yang dapat kita saksikan dalam video
berikut sebagai bahan renungan untuk kita agar hati kita semakin tunduk kepada
Allah Tuhan kita yang wajib kita ibadahi sampai kita mati.
Betapa besarnya kerajaan Allah
Jadi
tidaklah pantas manusia berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong,
hidup hanya mementingkan urusan dunia saja, berpoya-poya, mabuk-mabukan,
korupsi, memuaskan nafsu syahwat, dll. Dan lebih gila lagi apabila manusia itu
sombong terhadap Allah Yang Menciptakan Alam Semesta ini.