OXFORD (Arrahmah.com) – Pada
2010, seorang ilmuwan muda asal Belanda, Christien Meindertsma mempresentasikan
hasil penelitiannya terkait produk mengandung babi dalam sebuah acara di Oxford
University, Inggris. Video presentasi penulis buku “Pig 05049″ itu, membeberkan
bagaimana dari seekor babi dapat tercipta setidaknya 185 produk, mulai dari
sabun, peluru, hingga katup jantung buatan.
Video berdurasi 8 menit lebih
yang diunggah pada Youtube, 7 Oktober 2010 itu tak
hanya mencengangkan semua peserta acara itu, tetapi juga membuka mata kita,
kaum Muslimin.
Christien Meindertsma: How pig parts make
the world turn
Bahkan,
seorang netizen berinisial MA dalam akun Facebooknya,
Rabu (27/4/2015) mengatakan bahwa, “Ummat Islam harus melihatnya. Bagaimana
orang kafir memasukkan babi ke dalam makanan, kue, cokelat, roti, rokok,
kosmetik, alat dapur, cat rumah, aksesoris mobil, dan perlengkapan mandi
seperti, sabun, pasta gigi, dan sikat gigi.” Ia juga mengajak Muslimin untuk
tetap awas, mewaspadai produk-produk berbahan babi yang mengepung kita.
Betapa tidak, dari kutipan
katalog pada presentasi Christien, kita sebagai Muslim menjadi ngeri.
Setidaknya disebutkan ada 16 produk yang kita temui sehari-hari ternyata
mengandung babi, hewan yang diharamkan Allah subhanahu wata’ala pada Qur’an
Surat Al-Maidah ayat 3.
Secara rinci Christien membagi
katalognya ke dalam 7 seksi, berdasarkan bagian-bagian babi. Diantaranya
adalah, kulit, tulang, daging, jeroan babi, darah, lemak, dan lain-lain. Semua
dijelaskan peneliti muda itu berdasarkan kegiatan sehari-hari kita, mulai dari
bangun tidur, hingga tidur kembali.
Pada pagi hari misalnya, manusia
akan ke toilet. Disana ada sabun. Agar sabun mengeras dan memancarkan efek
kilau seperti mutiara, maka perusahaan sabun memasukkan asam lemak babi dari rebusan
tulang babi saat produksinya. Begitu pula pada sampo, kondisioner, losion
tubuh, dan pasta gigi.
Saat sarapan, kebanyakan roti
diberi pengembang adonan yang bahan dasarnya dari bulu babi. Selain itu,
mentega rendah lemak, telah diberi gelatin untuk menjaga tekstur dan rasa lemak
yang telah sengaja dikurangi.
Beralih ke perjalanan, disana ada
gedung-gedung dan jalan beton. Beton ringan yang berbalok-balok, ternyata
dibuat dari tulang babi yang selanjutnya dapat digunakan kembali abunya sebagai
rem kereta buatan Jerman.
Saat makan siang, sebagian orang
akan memakan kue dan aneka makanan penutup. Cheese cake, mouse cokelat,
tiramisu, puding vanila, dan semua makanan yang ada di pendingin supermarket
mengandung gelatin agar selalu tampak dalam kondisi bagus.
Bagaimana dengan perlengkapan
makannya? Ternyata, porselin Cina berbahan tulang babi. Para pembuat porselin
sengaja menambahkan bubuk tulang babi agar barang porselin yang dibuatnya
terlihat tembus cahaya, mengilap juga kuat. Barang yang biasa disebut fine bone China itu biasa juga digunakan untuk
membuat patung dan gerabah keramik Cina.
Beralih pada interior ruangan,
kandungan babi dapat terdeteksi pada cat (untuk tekstur dan kilauannya). Selain
itu, amplas juga menggunakan lem tulang babi sebagai perekat antara butiran
pasir dan kertas amplasnya. Kuas cat pun digunakan bulu babi, karena dianggap
bersifat kuat dan keras, cocok untuk mengecat dinding.
Terkait daging,
Christien tidak membicarakan secara keseluruhan, sebab itu merupakan setengah
dari pembahasan katalognya. Ia hanya membahas sesuatu yang menarik, yang hampir
tidak diketahui orang yakni, daging terporsi. Biasanya, daging terporsi
disimpan di bagian makanan dalam pendingin, secara khusus disebut steak daging
sapi. Meski berbahan dasar daging sapi, namun tak sepenuhnya daging itu
berbentuk seutuh yang ada di pendingin.
Sebetulnya para penjagal
menyatukan sisa-sisa daging sapi agar mencapai prinsip “zero waste” (red.) atau
tidak mubazir. Karenanya, serpihan-serpihan daging sisa itu disatukan dengan
menggunakan lem fibrin dari darah babi. Setelah semuanya dilem, serpihan itu
menyatu dan dibentuk seperti guling (sosis raksasa) dan dibekukan. Pasca
pembekuan, sosis itu dipotong sesuai porsi yang diharapkan, sesuai dengan
ukuran steak sapi pada umumnya. Hal ini juga biasa dilakukan untuk mengutuhkan
daging tuna dan kerang.
Steak juga sering disandingkan
dengan bir sebagai minumannya. Ternyata, bir juga mengalami proses penjernihan
dengan cara diberi gelatin. Proses yang sama juga dilakukan oleh perusahaan jus
buah. Astaghfirullah.
Setelah makan, orang lantas
merokok. Perlu kita ketahui bahwa salah satu perusahaan rokok di Yunani mengaku
secara terang-terangan bahwa, filter diberi hemoglobin (sel darah merah) babi.
Hal itu diklaim perusahaan sebagai upaya “memberi paru-paru buatan pada filter
rokok”, agar perokok menjadi lebih sehat.
Di lain pihak, kolagen babi
diklaim sangat bermanfaat untuk perawatan wajah. Suntik kolagen babi terkenal
sejak 1970-an. Bahan itu disuntikkan pada kerutan-kerutan dengan alasan gen
babi lebih dekat dengan gen manusia. Innalillaahi wa innai
ilaihi raaji’uun.
Saking kuatnya, jaringan katup
jantung babi dijadikan bahan untuk peluru. Untuk keperluan ini, Christien
sengaja menghubungi perusahaan amunisi terbesar Amerika Serikat, namun tidak
diberi kesempatan memeriksa sampelnya.
Untuk katup jantung, Christien
lebih terkesima lagi dengan fungsinya pada operasi jantung. Katup jantung babi
ternyata dapat menggantikan katup jantung manusia tanpa melalui proses operasi
terbuka. Dokter hanya melepaskan selaput luar katup jantung manusia dan
menggantikannya dengan katup jantung babi, lantas voila, jantung pasien dapat berdegup kembali. Maasyaa Allah.
Menurut Christien penerapan
teknologi itu adalah momen yang sangat ajaib. Teknologi katup jantung babi
medis semacam itu dimiliki oleh perusahaan Belanda. Saat ia hendak meneliti
sampel katup tersebut, lagi-lagi Christien ditolak perusahaan, kali ini dengan
alasan perusahaan tidak mau disangkut-pautkan dengan babi.
Dapat disimpulkan bahwa semua
bagian babi sangat berguna bagi kehidupan manusia. Bahkan sisa-sisa bagian babi
dapat dijadikan bahan bakar dan sumber energi listrik yang dapat diperbaharui.
Pertanyaan Christien, “mengapa
manusia memperlakukan babi tidak seperti raja dan ratu? Padahal, semua benda di
sekitar kita hampir semuanya mengandung babi.”
Dengan hadits Abu Hurairah
berikut ini kita dapat menjawab tanya besar itu :
“Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang
baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin
seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul!
Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga
berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang
Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.’”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan
tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang
ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat
tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”
Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram,
pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka
bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?.” (HR. Muslim
no. 1015)
Semoga Allah berikan taufiq dan
hidayah kepada Christien atas penemuannya yang telah membantu kaum Muslimin
menjaga kesuciannya dari najis babi. Laa hawla walaa quwwata
illabillah.
No comments:
New comments are not allowed.