Seorang muslim tidak pernah
bersumpah serapah, dan menggunakan bahasa kotor. Seorang muslim berbicara
dengan bersahaja dan terhormat.
Salah seorang temanku pernah
bercerita :
Ketika dia akan pergi ke masjid,
tiba-tiba sebuah mobil hampir menabraknya. Karena merasa kesal, dia berkata
“Ohhh brengs...”Dia bercerita: “Kemudian si pengemudi menghampiriku,
bayangkanlah jika dia meninjuku dan aku mati, maka itu akan menjadi kata-kata
terakhirku.”
Dapatkah kalian bayangkan
kata-kata kasar menjadi kata-kata terakhir kalian? Ketika kalian dibangkitkan
di hari kiamat, orang-orang yang wafat ketika berhaji akan berkata “Labbaik
Allahumma Labbaik”, orang-orang yang membaca Al-Qur’an akan melantunkan
ayat-ayat Al-Qur’an, tapi kalian disana malah mengucapkan “Ohhh
brengsss..." Tentu itu bukan akhir yang baik.
Islam bukan hanya tentang ibadah,
berhaji, dan bersedekah. Islam bukan hanya tentang menyembah Allah. Islam juga
berarti peduli terhadap hak makhluk Allah yang lain. Dan itu berarti bicara
dengan baik, jangan berkata kasar. Karena bicara buruk bukan tanda-tanda orang
yang beriman.
Dan banyak orang-orang yang
ketika berada dalam perdebatan menggunakan kata-kata kasar. Mereka berkata “Oh,
aku sedang mengekspresikan diriku dengan kata-kata itu.” Wow, kau sangat
pintar. Apakah tidak ada lagi kata-kata lain, sehingga kau harus berkata kasar
untuk mengekspresikan diri?
Dan masalahnya adalah kata-kata
macam itu dianggap keren, benarkan? Orang-orang saling menyombongkan diri
dan merasa bangga karena telah menghina orang lain. Mereka berkata “Aku sengaja
menghinanya!” Oh, Masya Allah... Sekarang kau telah menjadi pahlawan!
Di hari kiamat, orang-orang menunggu
selama 50.000 tahun sampai penghisaban dimulai. Ketika penghisaban
dimulai, buku catatan amal mulai diberikan kepada orang-orang. Setiap
orang akan mendapatkan buku catatan amalnya. Jadi kalian
mendapatkan buku kalian dan mulai membacanya, di dalamnya tertulis semua amal
baik dan buruk kalian!
Kemudian kalian sampai ke suatu
bab, yaitu kata-kata kasar. Dan dimulailah, lembar demi lembar dari kelakuan
kalian yang merasa jagoan. Sebuah bab yang penuh kata kasar.
Sekarang bayangkan, siapa yang mencatat
setiap kali kalian mengucapkan kata-kata kasar? Para malaikat. Allah menyebut
malaikat sebagai Kiraman Katibin, makhluk-Nya yang mulia, namun kalian membuat
mereka menulis semua kata-kata kasar ini.
Jika kalian berkata baik,
perbuatan kalian juga ikut menjadi baik, lidah kalian punya pengaruh kepada
setiap anggota tubuh. Itulah mengapa Imam Tirmidzi Rahimahullah meriwayatkan
dalam sunannya, bahwa setiap pagi, setiap anggota tubuh memohon kepada lidah
“Takutlah kepada Allah berkenaan dengan kami, karena kami adalah
sebagaimana dirimu. Jika kau lurus, maka kami lurus. Jika kau bengkok, maka
kami bengkok.”
“Satu ucapan dari lidah saat
memfitnah, bagaikan menebas dengan pedang.”
Artinya kerusakan yang
diakibatkan tebasan pedang, lidah juga dapat melakukan kerusakan yang sama,
jika tidak melebihinya. Itulah mengapa tidak peduli seberapa marahnya
kita, saran terbaik dari Allah dan Rasul-Nya SAW adalah mengendalikan diri
kita.
Dalam salah satu hadist, Muadz
ibn Jabal berkata “Aku berkendara dengan Rasulullah SAW sampai lututku
bersentuhan dengan lututnya, kami berkendara bersama, kemudian aku bertanya
kepadanya beberapa pertanyaan tentang shalat, sedekah, dan iman. Wahai Nabi
Allah, katakanlah kepadaku tentang amal baik yang akan mendekatkanku kepada
surga dan menjauhkanku dari neraka.”
Rasulullah SAW bersabda “Wahai
Muadz, sesungguhnya kau telah bertanya tentang sesuatu yang baik. Haruskah aku
memberitahumu sesuatu, yang mencakup semua yang kusebutkan?”
Muadz ibn Jabal R.A. berpikir
“Tentu saja ya Rasulullah SAW Amal apakah itu?” Rasulullah SAW dengan jarinya
yang mulia, menunjuk ke arah lidahnya dan berkata kepada Muadz ibn Jabal
“Jagalah ini.”
Muadz ibn Jabal R.A. berkata
“Wahai Rasulullah, akankah kita dipertanggungjawabkan dan ditanyakan perihal
lidah kita?” Dia bertanya karena terkejut.
Rasulullah SAW bersabda “Wahai
Muadz, kupikir kau adalah orang yang paling pintar. Apakah ada sebab yang akan
menyebabkan wajah orang-orang terjatuh ke dalam neraka jahannam, selain apa
yang lidah mereka ucapkan?”